Saat ini tengah ramai di media sosial membahas tentang ChatGPT. ChatGPT merupakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau AI. Banyak pengguna yang memanfaatkan kecerdasan buatan ini untuk membuat berbagai macam hal, mulai dari perencanaan marketing, esai tulisan, hingga itinerary perjalanan.
Namun sebelum maraknya penggunaaan ChatGPT ini, sebenarnya sudah banyak teknologi AI yang beredar di tengah masyarakat. Beberapa aplikasi berbasis AI yang sering digunakan antara lain Siri, Google Maps, Spotify, Google Translate bahkan Netflix. AI juga dapat diartikan sebagai suatu inovasi di dunia teknologi yang perkembangannya cukup menakjubkan. Kecerdasan AI sangat membantu pekerjaan manusia saat ini, namun kecerdasan tersebut bisa menjadi malapetaka bagi umat manusia jika disalahgunakan oleh oknum untuk melakukan kejahatan yang bertujuan mengambil keuntungan.
ChatGPT ini sangat digandrungi oleh semua kalangan karena kecerdasannya. Artificial Intelligence merupakan simulasi kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan
diprogram agar bisa berpikir seperti manusia.
AI juga dapat diartikan sebagai suatu inovasi di dunia teknologi yang perkembangannya cukup menakjubkan. Kecerdasan AI sangat membantu pekerjaan manusia saat ini, namun kecerdasan tersebut bisa menjadi malapetaka bagi umat manusia jika disalahgunakan oleh oknum untuk melakukan kejahatan yang bertujuan mengambil keuntungan.
Berdasarkan hasil pantauan siber, terdapat 2 aplikasi yang saat ini banyak digunakan oleh para oknum atau sindikat untuk menipu, menyebarkan hoaks, memanipulasi opini publik, dan meretas sistem yaitu Chatbot dan Deepfake.
Chatbot merupakan program komputer yang dirancang untuk mengotomatisasi interaksi manusia melalui chat atau percakapan teks. Mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memahami dan merespons pertanyaan atau perintah pengguna.
Deepfake merupakan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat atau memanipulasi konten multimedia seperti video, audio, atau gambar dengan cara menipu atau menyesatkan. Deepfake difokuskan pada manipulasi atau pembuatan konten multimedia palsu sehingga tampak asli. Deepfake sering digunakan untuk tujuan hiburan, pemalsuan, atau penipuan.
Dampak
Namun sebelum maraknya penggunaaan ChatGPT ini, sebenarnya sudah banyak teknologi AI yang beredar di tengah masyarakat. Beberapa aplikasi berbasis AI yang sering digunakan antara lain Siri, Google Maps, Spotify, Google Translate bahkan Netflix. AI juga dapat diartikan sebagai suatu inovasi di dunia teknologi yang perkembangannya cukup menakjubkan. Kecerdasan AI sangat membantu pekerjaan manusia saat ini, namun kecerdasan tersebut bisa menjadi malapetaka bagi umat manusia jika disalahgunakan oleh oknum untuk melakukan kejahatan yang bertujuan mengambil keuntungan.
ChatGPT ini sangat digandrungi oleh semua kalangan karena kecerdasannya. Artificial Intelligence merupakan simulasi kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan
diprogram agar bisa berpikir seperti manusia.
AI juga dapat diartikan sebagai suatu inovasi di dunia teknologi yang perkembangannya cukup menakjubkan. Kecerdasan AI sangat membantu pekerjaan manusia saat ini, namun kecerdasan tersebut bisa menjadi malapetaka bagi umat manusia jika disalahgunakan oleh oknum untuk melakukan kejahatan yang bertujuan mengambil keuntungan.
Berdasarkan hasil pantauan siber, terdapat 2 aplikasi yang saat ini banyak digunakan oleh para oknum atau sindikat untuk menipu, menyebarkan hoaks, memanipulasi opini publik, dan meretas sistem yaitu Chatbot dan Deepfake.
Chatbot merupakan program komputer yang dirancang untuk mengotomatisasi interaksi manusia melalui chat atau percakapan teks. Mereka menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memahami dan merespons pertanyaan atau perintah pengguna.
Deepfake merupakan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat atau memanipulasi konten multimedia seperti video, audio, atau gambar dengan cara menipu atau menyesatkan. Deepfake difokuskan pada manipulasi atau pembuatan konten multimedia palsu sehingga tampak asli. Deepfake sering digunakan untuk tujuan hiburan, pemalsuan, atau penipuan.
Dampak
- Penyebaran berita palsu
- Merusak kesehatan mental generasi muda
- Merusak kemampuan berpikir dan kemauan untuk belajar
- Mengubah pandangan hidup
Berikut tips yang bisa digunakan untuk mengantisipasinya :
- Tidak memberikan informasi atau data pribadi ke platform AI.
- Tidak mengunggah foto atau video pribadi ke platform AI.
- Melatih dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis karena AI tidak dapat memiliki common sense seperti manusia.
- Mengasah kemampuan komunikasi seperti berbicara, berdebat, berpendapat dan mendengar dengan benar.
- Kemampuan interaksi dan komunikasi secara menyeluruh dengan pihak lain merupakan kemampuan manusia seutuhnya yang membedakan dengan AI.
- Menerapkan mindset bahwa AI hanya alat bantu mempercepat penyelesaian pekerjaan sehingga lakukan croos-check kembali informasi yang diperoleh dari AI.
- Mengaktifkan screentime penggunaan gawai dan disiplin dalam menerapkannya untuk menghindari ketergantungan dalam penggunaan gawai.
Sumber : https://cloud.bssn.go.id/s/2qoDqEs7JB3FiNM