Biro Investigasi Federal (FBI) telah merilis Laporan Kejahatan Internet 2022, yang mengungkapkan bahwa geng ransomware telah membobol jaringan setidaknya 860 organisasi pada tahun 2022. Namun, jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi karena laporan FBI hanya mencakup serangan yang dilaporkan ke Internet Crime Complaint Center (IC3). Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa para korban mengajukan 2.385 pengaduan sepanjang tahun 2022, dengan kerugian yang telah disesuaikan sebesar lebih dari $34,3 juta. FBI menyarankan agar tidak membayar uang tebusan kepada penjahat siber karena hal itu tidak menjamin bahwa para korban akan memulihkan file mereka dan dapat mendorong serangan lebih lanjut. Tiga geng ransomware teratas yang terkait dengan serangan yang menargetkan infrastruktur penting tahun lalu adalah Lockbit, ALPHV/BlackCat, dan Hive. FBI telah mengeluarkan saran, Private Industry Notifications (PIN), dan flash alert yang memperingatkan serangan ransomware terhadap infrastruktur penting. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa ransomware Ragnar Locker telah membobol setidaknya 52 organisasi penting, ransomware Kuba menyerang setidaknya 49 entitas infrastruktur penting di Amerika Serikat, dan ransomware BlackByte telah digunakan di jaringan setidaknya tiga organisasi lainnya. Untuk mencegah serangan di masa depan, FBI mendesak para korban untuk melaporkan insiden ransomware ke IC3, yang akan memberikan informasi penting untuk melacak para penyerang. Selain itu, Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) telah memindai jaringan entitas infrastruktur penting untuk mencari perangkat yang rentan terhadap ransomware sejak 30 Januari 2023, untuk memperingatkan dan membantu mereka memperbaiki kelemahan sebelum diretas.
Sumber : https://www.bleepingcomputer.com/news/security/fbi-ransomware-hit-860-critical-infrastructure-orgs-in2022/
Sumber : https://www.bleepingcomputer.com/news/security/fbi-ransomware-hit-860-critical-infrastructure-orgs-in2022/